Selasa, 05 Januari 2010

Honey Tabrakan 1

…………………Alhamdulillah, akhirnya kami sampai juga ke rumah. Saat itu neneknya Honey sedang menanti membeli tempe di depan rumah sebelah timur. Langsung saja Honey berteriak kepada neneknya, “ Mbah aku tabrakann…………”!jawab mbahnya,” Sopo le sing tabrakan …..?”. langsung Honey menjawabab,”…….aku mbah……..‼.
Langsung aja neneknya berbalik arah menuju Honey yang sedang menangis dan lupa akan membeli tempe. Ho…..alaaaaah………..nyang endi…. le… tabrakannne? Nyang Prambon mbah……….
Sementara Ibunya Honey….langsung memohon kepada Om Bang(P.Carik) untuk membantu mengangkat Honey yang masih di motor di pangkuannya…….Setelah Honey turun…..langsung aja dia menunjukan luka yang ada di kakinya sambil menahan rasa sakit….dan langsung aja Omnya mencari alcohol dan obat merah untuk mengobati luka dikaki Honey agar tidak terjadi infeksi………. Ternyata Honey lari-lari dari dalam rumah belakang menuju ke ruang tamu depan menolak diberi alcohol……..dia tidak mau karena pernah terluka sedikit aja diberi alcohol sakit dan perihnya luar biasa…….akhirnya di datangi omnya untuk diberi obat merah aja……..tetapi lagi-lagi Honey lari lagi dari ruang tamu berlari ke rumah belakang bahkan dia lari bersembuyi ke kamar mandi tidak mau diberi obat merah.
Disisi lain setelah Honey di tolong turun oleh Om Bangnya………..Ibunya Honey berusaha turun dari motor dengan menahan rasa sakit yang mulai menjalar di segala kakinya hingga dia tidak kuat lagi berjalan.Akhirnya dia saya bantu dengan Bulik Eny(istri P.Carik) memegangi tangannya untuk berjalan kearah dipan yang ada di utara teras untuk dapat duduk dan istirahat……..setelah itu Bu lik Eny mencari alcohol yang masih ada didepan televisiuntuk membersihkan luka yang ada di kakinya Ibu Honey. Tidak merasakan sakit, langsung aja dia ambil kapas dan diberi alcohol dan lagsung ditempelkan pada luka kaki Ibunya Honey………Nyessssssss. Panas dan perih tak tertahankan….dan ibunya Honey tidak dapat menahan rasa perih dan panas, dan tidak mau lagi diberi alcohol dan obat merah. Saya sendiri terluka dikaki kanan bawah di punnggung kaki kanan bercampur dengan tanah hingga tak terlihat berapa besar luka tersebut…saya ke kamar mandi dan saya bersihkan dengan air……dan Alhamdulillah…ternyata lukanya kecil aja tetapi yaitu perihnya juga terasa…saya bersihkan dengan cara kain bersih saya celupkan air kemudian saya oleskan ke luka itu sedikit demi sedikit….
Ketika Ibunya Honey diberi Alkohol dan obat merah,dia juga menelepon kepada Ibunya yang ada di Kediri untuk segera pergi ke Pak Mingan .Dia adalah seorang Sangkal Putung yang biasa jadi langganan keluarga Ibunya di Kediri bila mengalami suatu kecelakaan. Cara kerja dia sangat nyaman, saya pernah datang kesana beberapa tahun yang lalu ketika mengalami kecelakaan yang sama…..Dia langsung bertanya mana yang sakit dan nama, hanya di lihat…..setelah itu dipijat di bagian urat yang menuju luka itu hanya…….beberapa menit………setelah itu langsung ke belakang dan setelah beberapa lama dia kembali membawa palu besi yang masih membara merah dan di jilati didepan saya setelah itu dicelupkan ke perasan air kunir yang ada diletakan di atas meja…..dan ……cresssssssss…. Suara palu bercampur dengan air itu……….ternyata saya suruh minum air kunir itu. Sebagian tambahannya dia ambil ketan yang telah dimasak menjadi Jadah( jajan yang terbuat dari ketan beras dn diberi serutan kelapa lalu ditumbuk jadi satu) dia mengambil sepotong jadah ukuran lemper lalu dibungkus dengan daun pisang kemudian dibungkus dengan plastik dan dipijat pijat sebagai media memijat tubuh yang terluka dan sakit akaibat kecelakaan tadi.
Waktu kecelakaan ini kami semua tidak mungkin dating kesana, oleh karena itu Ibunya Honey memohon Ibunya dan adiknya, Tuty…untuk datang ke rumah P.Mingan….setelah beberapa lama , kami mersakan seperti orang yang sedang dipijat……..
Sambil menunggu Bulik Tuty dating kami semua dating ke rumah P. Cip(seorang perawat yang masih kerabat dari Bapak, kesana kami bertiga, Honey dibonceng oleh Om dan Bulik Eny, sementara saya dengan Ibunya Honey naik sendiri kesana. Sampai sana ternyata kami masih menunggu satu pasien yang masih ada didalam, lalu keluarlah orang itu dang kami berempat lansung masuk dan ditemui Mbak Ina(istrinya P.Cip)…..Saya,Ibunya Honey dan Honey digendong Bulik Eny. Mbak Ina bertanya “Ada apa Bu Ana?”. Dengan tersenyum sambil menahan sakit,ibunya Honey menjawab“ tabrakan….bu” singkatnya Mbak Ina langsung mengambil peralatan untuk membersihkan luka. Pertama kali yang dibersihkan adalah lukanya Honey……..sambil menangis…dia tidak mau disuntik……dia berontak ketika dibersihkan lukanya……..dengan obat merah…..tetapi tetap aja Mbak Ina dengan cekatan akhirnya bias membersihkan lukanya Honey. Begitu juga dengan Ibunya…..tanpa perlawanan dan ocehan lukanya langsung di oles-oles dengan obat merahnya Mbak Ina…….elessss…..elesssss……elesssss……. tersenyum , sakit, dan perih jadi satu. Mbak Ina ngajak ngobrol mengenai putranya yang saat itu mau berangkat sekolah tetapi tidak jadi karena merasa sakit perut, pada hal saat itu ibunya Honey sebenarnya cepat ingin pulang karena sakit,perih, dan nyeri jadi satu.
Honey sampai rumah udah bias tersenyum, ini yang membuat kami semua heran, sejak tadi menangis, eee…ternyata hanya dibersihkan dengan obat merah dia bisa tersenyum…...dan langsung aja dia ke kamar naik meja diputarlah kipas diatas meja itu dan di hadapkan ke lukanya untuk mengurangi rasa perih dan panas.
Hari-hari berikutnya baru terasa, ternyata yang paling menderita adalah Ibunya Honey, lukanya paling banyak, mau mandi aja harus di pandu dan dipegang tangannya agar sampai kamar mandi dan ini berlagsung sampai satu minggu lebih. Juga saat dibersihkan dengan revanol serta obat merah adalah saat yang membuatnya jenuh,sakit,perih dan menderita.Namun itu semua dijalani dengan sabar…………tenang …….dan syukur kepada Allah karena itu semua adalah pengurangan nilai dosa yang dilakukan di masa waktu yang lalu.
Ini semua juga menjadi saat terbesar bagi hamba untuk kembali kepada jalan yang lurus untuk selalu bersama dengan Allah dalam segala waktu,tempat,keadaan dan menyerah kepadaNya………..ya Allah telah Engkau beri kesempatan hidup sekali lagi kepada kami sehingga kami bisa bermujahadah,taqorub,diam,dan segalanya apa yang ada………………….bersamaMu…………………….Innalillahi wainna illahi rojiun. Ammin.

Tidak ada komentar: